“The Billionare” Kisah Inspiratif
Pengusaha Muda Thailand
Adakah yang sudah pernah makan Tao
Kae Noi? Bagi penggemar camilan rumput
laut pastilah tahu camilan yang satu ini, Tao Kae Noi adalah camilan rumput
laut yang berasal dari Negara tetangga Thailand yang sudah tersebar di beberapa
Negara termasuk Indonesia. Usut punya usut ternyata pemilik camilan enak ini
adalah Top Ittipat seorang pemuda yang saat ini kira-kira berusia 28 tahun, lika-liku perjuangan Top
meraih kesuksesan tidaklah mudah, dari situlah seorang sutradara penggarap film
“Hello Stranger” mengangkat kisahnya ke dalam sebuah film berjudul The
Billionare.
Pachara Chirathivat sebagai Top
Diceritakan bahwa Top Ittipat adalah
seorang pelajar berusia 16 tahun yang gemar terhadap dunia game online, saking
kecanduannya Top tidak pernah memperhatikan tentang sekolahnya, nilainya pun
merosot namun Top tidak memperdulikan hal tersebut, dia berpikir bahwa tanpa
sekolah pun dia bisa mendapatkan uang. Top menjual item-item senjata kepada
sesama pecinta game online, bahkan dia
mampu mendapatkan uang 600 baht dan dia gunakan untuk membeli mobil. Tapi
namanya saja bisnis illegal, rekening game online nya pun ditutup. Disaat yang
bersamaan, bisnis ayahnya mengalami kebangkrutan,Top karena tidak pernah
belajar dia hanya bisa masuk ke perguruan tinggi swasta yang bayaranya tentu
lebih mahal, namun Top tidak begitu saja menyerah dengan bisnisnya, dia memulai
untuk menjual DVD player, tapi ternyata dia tertipu DVD tersebut adalah DVD
bajakan yang cepat rusak.
Apakah Top berhenti sampai disini?
Jawabanya TIDAK, Top mencoba keberuntunganya sebagai penjual kacang, bersama
dengan pamannya, bisnis ini berjalan cukup lancar Top mampu menyewa sebuah
tempat di mall. Namun seiring berjalanya waktu, ternyata asap dari mesin
pengaduk kacang mengotori langit- langit mall tentu saja petugas mall tidak
tinggal diam, Top pun harus susah payah mengecat langit-langit mall yang kotor
karena mesin pengaduk kacangnya. Tetapi usaha Top tidak menimbukan hasil, Top
pun akhirnya harus berhenti berjualan kacang di mall tersebut karena petugas
mall telah memutuskan kontrak denganya. Bisnis kacang yang terhenti ditambah
kebangkrutan yang dialami orang tuanya membuat Top putus asa, orang tua Top
memutuskan untuk pindah ke Cina menyusul kakak-kakaknya, dan Top juga akan
bersekolah disana.
Namun keputusasaan Top tidak
berlangsung lama, orang tuanya telah meninggalkan Thailand tetapi Top bertekad
untuk tetap tinggal di Thailand dan memulai usaha baru, disinilah Top akhirnya
mulai tersadar, dia bertekad akan membayar seluruh hutang-hutang orang tuanya
yang jumlahnya 40 juta bhat. Top pun mendapat ide untuk menjual
camilan rumput laut, yang kekasihnya pernah berikan. Sekali lagi, memulai
sebuah bisnis tidaklah semudah membalikan telapak tangan, lagi-lagi Top harus
berjuang untuk menghasilkan camilan rumput laut yang renyah dan tahan lama.
Disinilah pengorbanya tidak mudah, Top harus menjual barang-barang kesayanganya
untuk mendapatkan modal, termasuk mobil yang dia beli ketika menjual item
senjata di game online. Usaha yang keras pasti berhasil, Top pun mampu
menciptakan camilan rumput laut yang renyah dan enak. Tapi tidak berhenti
sampai disini (Top Ittipat benar-benar mental pengusaha :D ) dia tidak puas
dengan bisnisnya sekarang, dia ingin mengembangkanya karena pendapatan yang
dihasilkan dari menjual camilan rumput laut masih kurang untuk bisa membayar
lunas hutang-hutang orang tuanya.
Top berniat menjual camilanya di mini
market 7-eleven yang telah memiliki banyak cabang. Tentu saja tidaklah mudah,
7-eleven memiliki standar produk yang tinggi. Berbagai upaya dilakukan Top
untuk memenuhi standar yang diberikan 7-eleven, dengan tekad yang kuat Top pun
meningkatkan kualitas produknya seperti kemasan, dan bahkan membangun pabrik
sendiri di kantor kecil milik orang tuanya yang sudah ditinggalkan, pembangunan
pabrik pun tidak mudah karena harus memenuhi standar GMP (Good Manufacturing
Product). Semua yang dimiliki Top telah habis untuk mewujudkan tujuan ini (ini
adalah harapan terakhir Top :D ) Dengan usaha kerasnya camilan rumput laut yang
semula ditolak pihak 7-eleven, akhirnya diterima. Top pun bisa mengembangkan
usahanya, dan setelah berjalan 2 tahun ia mampu membayar hutang orang tuanya.
Bisnis Tao Kae Noi milik Top semakin
berkembang dan di ekspor ke beberapa Negara tetangga termasuk Indonesia.
Penghasilannya pun mencapai 800 juta baht per tahunya (kalau dirupiahin berapa
ya? kalau gak salah 1 baht itu sekitar 300 rupiah, jadi kalau 800 juta baht,
aduh banyak deh pokoknya, :D ). Walaupun Top telah memiliki penghasilan yang
banyak dia kemudian tetap meneruskan sekolahnya. Pahit manis perjuangan Top
memang membuahkan hasil yang sangat memuaskan, dari film ini dapat diambil
pelajaran bahwa untuk mencapai kesuksesan tidaklah mudah, semakin tinggi apa
yang ingin kita capai akan semakin tinggi pula tantangan yang harus kita
hadapi, sabar, bersyukur, penuh pengorbanan, pantang menyerah dan berdoa adalah
rahasia kesuksesan Top dan satu hal lagi jangan mudah puas dengan apa yang
sudah kita capai.
“Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah
sudah”
(Top Ittipat)
Dan setelah menonton kisah si Top ini saya pun penasaran,
apakah benar Top semuda itu? dan sosok seperti apa Top Ittipat di kehidupan
nyata? Akhirnya saya pun berseluncur ria bersama om google, dan mendapatkan
penampakan Top Ittipat yang sebenarnya, ini dia :
(the real Top Ittipat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar