Destinasi wisata yang ada di kota Yogyakarta memang banyak, apalagi wisata alamnya tidak cukup waktu sehari untuk bisa menjelajahi semuanya, dan salah satu wisata alam yang bisa di bilang baru adalah Gunung Nglanggeran, yang lebih ngetopnya disebut Gunung Api Purba. Gunung Api Purba? Yupp Gunung Nglanggeran ini memang merupakan kawasan bebatuan yang disusun oleh material vulkanik tua, konon katanya jaman dulu kala (kepanjangan kali) Gunung Nglanggeran ini memang bekas gunung api yang sudah mati, berdasarkan sejarah geologinya gunung api yang berumur tersier atau 0,6- 70 juta tahun yang lalu. Wisata Gunung ini letaknya di sebelah utara kota Yogyakarta tepatnya di Desa Nglanggeran kecamatan Patuk, Gunung Kidul Yogyakarta. Kondisi jalan untuk mencapai gunung Nglanggeran ini sudah cukup halus, mulus, menanjak dan menurun. Kalau berangkat dari kampung halamanku di Kota Klaten kira-kira hanya membutuhkan waktu setengah jam saja, cukup dekat memang.
Di Gunung Nglanggeran ini pengunjung
disuguhi pemandangan alam berupa batu-batu besar yang tertata tak rapi (memang
tidak ditata) di sepanjang jalan untuk mencapai puncak. Medan untuk mencapai
puncak pun menurutku cukup sulit, tapi jangan khawatir karena pihak pengelola
telah menyiapkan sebaik mungkin agar pengunjung bisa mendaki dengan mudah,
seperti memasang tali pada jalan yang cukup terjal dan sulit dilalui untuk
berpegangan, membuat tangga, dan telah disediakan 4 pos dengan gardu kecil
sebagai tempat melepas lelah. Dan satu lagi, sudah disediakan mushola di obyek wisata
ini, yang berada di bawah dekat rumah penduduk, cukup besar untuk ukuran sebuah
mushola di obyek wisata, walaupun ketika saya pergi ke sana memang masih dalam
taraf pembangunan.
Di perjalanan menuju puncak kita juga
akan melewati jalan sempit, yang berada di antara dua batu yang sangat besar,
membutuhkan stamina yang kuat untuk bisa menyelesaikan pendakian di Gunung
Nglanggeran ini, satu lagi yang unik dari gunug api ini ada penunjuk arah
dengan kata-kata gaya alay yang kreatif dan justru membuat kita terhibur.
Ketika sudah sampai di puncak, pemandangan yang disajikan begitu indah, kita
bisa melihat pesona kota Yogyakarta dari atas Gunung Nglanggeran, semuanya
tampak kecil dan hijau, angin pun juga bertiup cukup kencang, suhu di puncak
antara 23 – 27 derajat celcius. Tapi saya merekomendasikan jika berniat untuk
mendaki, mendakilah pada pagi atau sore hari, karena di puncak Gunung
Nglanggeran tidak banyak tumbuh pepohonan, sehingga sinar matahari menjadi
terasa menyengat di kulit, hanya ada satu gardu kecil yang memuat kira-kira
5-10 orang.
Galeri Foto Gunung Nglanggeran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar