Senin, 10 Juni 2013

YOUNG ON TOP



“The Billionare” Kisah Inspiratif Pengusaha Muda Thailand

Adakah yang sudah pernah makan Tao Kae Noi?  Bagi penggemar camilan rumput laut pastilah tahu camilan yang satu ini, Tao Kae Noi adalah camilan rumput laut yang berasal dari Negara tetangga Thailand yang sudah tersebar di beberapa Negara termasuk Indonesia. Usut punya usut ternyata pemilik camilan enak ini adalah Top Ittipat seorang pemuda yang saat ini kira-kira  berusia 28 tahun, lika-liku perjuangan Top meraih kesuksesan tidaklah mudah, dari situlah seorang sutradara penggarap film “Hello Stranger” mengangkat kisahnya ke dalam sebuah film berjudul The Billionare.

 Pachara Chirathivat sebagai Top


Diceritakan bahwa Top Ittipat adalah seorang pelajar berusia 16 tahun yang gemar terhadap dunia game online, saking kecanduannya Top tidak pernah memperhatikan tentang sekolahnya, nilainya pun merosot namun Top tidak memperdulikan hal tersebut, dia berpikir bahwa tanpa sekolah pun dia bisa mendapatkan uang. Top menjual item-item senjata kepada sesama pecinta  game online, bahkan dia mampu mendapatkan uang 600 baht dan dia gunakan untuk membeli mobil. Tapi namanya saja bisnis illegal, rekening game online nya pun ditutup. Disaat yang bersamaan, bisnis ayahnya mengalami kebangkrutan,Top karena tidak pernah belajar dia hanya bisa masuk ke perguruan tinggi swasta yang bayaranya tentu lebih mahal, namun Top tidak begitu saja menyerah dengan bisnisnya, dia memulai untuk menjual DVD player, tapi ternyata dia tertipu DVD tersebut adalah DVD bajakan yang cepat rusak.

Apakah Top berhenti sampai disini? Jawabanya TIDAK, Top mencoba keberuntunganya sebagai penjual kacang, bersama dengan pamannya, bisnis ini berjalan cukup lancar Top mampu menyewa sebuah tempat di mall. Namun seiring berjalanya waktu, ternyata asap dari mesin pengaduk kacang mengotori langit- langit mall tentu saja petugas mall tidak tinggal diam, Top pun harus susah payah mengecat langit-langit mall yang kotor karena mesin pengaduk kacangnya. Tetapi usaha Top tidak menimbukan hasil, Top pun akhirnya harus berhenti berjualan kacang di mall tersebut karena petugas mall telah memutuskan kontrak denganya. Bisnis kacang yang terhenti ditambah kebangkrutan yang dialami orang tuanya membuat Top putus asa, orang tua Top memutuskan untuk pindah ke Cina menyusul kakak-kakaknya, dan Top juga akan bersekolah disana.

Namun keputusasaan Top tidak berlangsung lama, orang tuanya telah meninggalkan Thailand tetapi Top bertekad untuk tetap tinggal di Thailand dan memulai usaha baru, disinilah Top akhirnya mulai tersadar, dia bertekad akan membayar seluruh hutang-hutang orang tuanya yang jumlahnya 40 juta bhat. Top pun mendapat ide untuk menjual camilan rumput laut, yang kekasihnya pernah berikan. Sekali lagi, memulai sebuah bisnis tidaklah semudah membalikan telapak tangan, lagi-lagi Top harus berjuang untuk menghasilkan camilan rumput laut yang renyah dan tahan lama. Disinilah pengorbanya tidak mudah, Top harus menjual barang-barang kesayanganya untuk mendapatkan modal, termasuk mobil yang dia beli ketika menjual item senjata di game online. Usaha yang keras pasti berhasil, Top pun mampu menciptakan camilan rumput laut yang renyah dan enak. Tapi tidak berhenti sampai disini (Top Ittipat benar-benar mental pengusaha :D ) dia tidak puas dengan bisnisnya sekarang, dia ingin mengembangkanya karena pendapatan yang dihasilkan dari menjual camilan rumput laut masih kurang untuk bisa membayar lunas hutang-hutang orang tuanya.
 
Top berniat menjual camilanya di mini market 7-eleven yang telah memiliki banyak cabang. Tentu saja tidaklah mudah, 7-eleven memiliki standar produk yang tinggi. Berbagai upaya dilakukan Top untuk memenuhi standar yang diberikan 7-eleven, dengan tekad yang kuat Top pun meningkatkan kualitas produknya seperti kemasan, dan bahkan membangun pabrik sendiri di kantor kecil milik orang tuanya yang sudah ditinggalkan, pembangunan pabrik pun tidak mudah karena harus memenuhi standar GMP (Good Manufacturing Product). Semua yang dimiliki Top telah habis untuk mewujudkan tujuan ini (ini adalah harapan terakhir Top :D ) Dengan usaha kerasnya camilan rumput laut yang semula ditolak pihak 7-eleven, akhirnya diterima. Top pun bisa mengembangkan usahanya, dan setelah berjalan 2 tahun ia mampu membayar hutang orang tuanya.

Bisnis Tao Kae Noi milik Top semakin berkembang dan di ekspor ke beberapa Negara tetangga termasuk Indonesia. Penghasilannya pun mencapai 800 juta baht per tahunya (kalau dirupiahin berapa ya? kalau gak salah 1 baht itu sekitar 300 rupiah, jadi kalau 800 juta baht, aduh banyak deh pokoknya, :D ). Walaupun Top telah memiliki penghasilan yang banyak dia kemudian tetap meneruskan sekolahnya. Pahit manis perjuangan Top memang membuahkan hasil yang sangat memuaskan, dari film ini dapat diambil pelajaran bahwa untuk mencapai kesuksesan tidaklah mudah, semakin tinggi apa yang ingin kita capai akan semakin tinggi pula tantangan yang harus kita hadapi, sabar, bersyukur, penuh pengorbanan, pantang menyerah dan berdoa adalah rahasia kesuksesan Top dan satu hal lagi jangan mudah puas dengan apa yang sudah kita capai.

“Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah”
(Top Ittipat)

Dan setelah menonton kisah si Top ini saya pun penasaran, apakah benar Top semuda itu? dan sosok seperti apa Top Ittipat di kehidupan nyata? Akhirnya saya pun berseluncur ria bersama om google, dan mendapatkan penampakan Top Ittipat yang sebenarnya, ini dia :

 (the real Top Ittipat)