Senin, 10 Maret 2014

Kualitas Tayangan TV di Indonesia



Lama nian gak corat coret di blog, kasihan ini blog udah terbengkalai berminggu-minggu. Mumpung lagi gak ada kerjaan curhat dulu deh.
Kira-kira pada suka nonton TV gak ya?hemm pastinya mulai dari anak-anak, tua, muda semua suka lihat hiburan di TV, bahkan bisa dibilang sudah menjadi bagian dalam hidup kita (duuh lebay nya). Tapi ngomongin soal program-program TV di Indonesia, kok lama-lama makin gak jelas ya? Banyak bermunculan rangkaian acara baru, yang isinya menurutku lebih banyak jeleknya daripada bagusnya, alias gak berkualitas. Dan anehnya lagi, rangkaian acara itu justru lebih banyak diminati dan mendapat rating yang bagus dari masyarakat.  Duhh, kalau seperti ini siapa yang salah? Kalau aku sendiri paling gak suka sama sinetron-sinetron yang pakai seragam sekolah, sama variety show yang pake acara joged-jogedan gak jelas, kalau disebutin satu-satu akan lebih banyak lagi, tapi dua acara diatas menempati peringkat no 1 dan 2 dalam daftar program TV terburuk menurut pendapatku sendiri.
Bisa kita lihat ya, untuk sinetron-sinetron yang khususnya menceritakan tentang latar seorang anak-anak sekolah, yang seharusnya mereka belajar, tapi setiap aku lihat gak ada adegan belajar ataupun saling berkompetisi dalam mendapatkan nilai akademis, yang diceritakan justru para siswa yang saling berebut pacar, ke sekolah naik mobil, pakai make up, duhh perasaan waktu aku masih sekolah gak segitunya deh, apa gak berlebihan itu namanya? Ditambah lagi iri, dengki, hasut, dendam selalu menghiasi jalan cerita, apalagi ditambah kata-kata kasar para pemain antagonis seperti kata “PA”, dan aku paling risih kalau ada aktor dan aktris yang nyebutin kata ini, malah ada anak kecil temanya tetanggaku yang suka bilang kata itu ke orang lain, sungguh menyedihkan (mulai terbawa suasana).
Lalu bagaimana dengan acaranya variety show nya, hampir semua stasiun TV punya acara yang pake jogged-jogedan demi menarik perhatian para pemirsa, humoran yang gak bermutu, dan kadang justru menyiksa bintang tamu, tapi malah mendapat rating yang tinggi. Eitt tapi ingat rating yang tinggi sebuah acara tidak sama dengan kualitas yang disajikan lo. Kadang aku berfikir orang-orang yang bekerja di sebuah stasiun TV bukannya pinter-pinter ya? Trus semua pasti mengenyam pedidikan yang tinggi juga, dan untuk bisa masuk bekerja di sebuah stasiun TV pun membutuhkan seleksi yang cukup ketat bukan? Tapi semua itu seperti tidak berbanding lurus dengan rangkaian acara TV yang dihasilkan. Bisa jadi watak masyarakat Indonesia yang kurang disiplin, kurang tertib, suka melanggar aturan, salah satunya adalah akibat tayangan-tayangan kurang bermutu yang setiap hari disuguhkan, karena apa yang kita lihat dan kita dengar akan terekam dalam memori kita. Sampai sejauh ini kah? Heheh ini pendapat lo, kan setiap orang punya hak untuk berpendapat. Aku sendiri jarang nonton TV, lebih suka search info di internet atau download acara dari stasiun TV luar yang dirasa lebih bagus, maap ya bukanya gak cinta produk lokal, tapi kenyataanya memang seperti itu. Tapi kata kakakku ada sih stasiun TV baru  yang memiliki acara berkualitas dan bermanfaat (gak mau sebut merk) tapi sayang sekali di daerahku gak mau nyangkut tuh stasiun TV, maklum lah tempat tinggalku di sebuah desa yang masih banyak ditumbuhi pepohonan rindang. Oke semoga saja kita sebagai masyarakat bisa pintar dalam memilih mana acara yang bagus dan tidak layak ditonton, pihak KPI bisa bertindak tegas jika ada acara yang memang tidak bermanfaat, dan terakhir produser sendiri yang sadar akan pentingnya tontonan berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Semangat..hidup untuk Indonesia yang lebih baik!